MASALAH POTENSI SDA, MASALAH POLITIK EKONOMI PENDIDIKAN , POLITIK EKONOMI KETENAGAKERJAAN DAN POLITIK EKONOMI URBANISASI DAN PEMBANGUNAN DESA
Di
tulis oleh : Sri sulistyaningsih
Email
: Srisulistyaningsih21@gmail.com
ABSTRAK
Perekonomian
Indonesia sekarang telah masuk era pasar bebas. Perekonomian tidak lagi
dibatasi oleh jarak dan waktu. Persaingan pada saat ini lebih kompetitif
dibanding beberapa tahun yang lalu, dimana dengan adanya perkembangan
transportasi, komunikasi serta informasi dan teknologi membuat batas-batas
antar negara menjadi samar. Pesaing perusahaan tidak hanya datang dari pemain
dalam negeri saja tapi juga datang dari pemain luar negeri. Perusahaan dituntut
untuk dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan keunggulan yang dimilikinya
agar dapat bersaing. Perusahaan dapat terus berjalan dan bertahan di tengah
persaingan yang ketat ini apabila memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan. Pada saat ini, konsumen menginginkan produk yang berkualitas baik
namun dengan harga yang terjangkau. Perusahaan harus terus meningkatkan
kualitas produknya jika ingin mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya.
Untuk meningkatkan kualitas produk maka perusahaan harus mengetahui berapa
besarnya biaya kualitas (Cost of Quality) yang dikeluarkan. Dengan mengetahui
biaya kualitas ini maka perusahaan berusaha untuk meminimalisasikan biaya
kualitas tersebut untuk mencapai laba operasional.
Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja
suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas
perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan
masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu
wilayah yang terus menunjukkan
peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut
berkembang dengan baik
.
.
Penulisan
ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi Di Indonesia yaitu dilihat dari aspek masalah potensi
Sumber Daya Alam (SDA), masalah Politik Ekonomi Pendidikan, Masalah Politik
Ketenagakerjaan, dan masalah Urbanisasi dan pembangunan pedesaan .
Kata kunci: Pencemaran air semakin
meningkat, Kualitas pendidikan relative masih rendah dan belum mampu memenuhi
kebutuhan peserta didik, Meningkatnya jumlah pengangguran terbuka,Rendahnya
tingkat pelayanan prasarana dan sarana
pedesaan.
Rumusan
masalah?
1.
Bagaimana pencemaran air di daerah
perkotaan khusunya di Jakarta?
2.
Apakah kualitas pendidikan di Indonesia
sudah mampu memenuhi kualitas pendidikan di Indonesia?
3.
Bagaimana meningkatnya jumlah
penggangguran terbuka?
4.
Bagaimana rendahnya sarana dan prasarana
di pedesaan?
PEMBAHASAN
1.
Potensi sumber daya alam
Sumber daya alam
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan Indonesia dalam segi
perekonomian, pembangunan dan infrastruktur Indonesia. Karena itulah memicu
pola produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitasi dan ekspansif sehingga
daya dukung dan fungsi lingkungan semakin menurun bahkan mengarah pada kondisi
yang menghawatirkan. Daya Produksi dan konsumsi yang semakin meningkat inilah
menyebabkan kerusakan lingkungan yang mengakibatkan sumber daya alam semakin
menipis yang lama kelamaan akan habis. Yang dampaknya akan berpengaruh terhadap
sendi-sendi kehidupan baik masalah perekonomian, sandang pangan yang disediakan
oleh alam karena persediaan dialam sudah semakin tipis bahkan hamper habis.
Kesulitan inilah yang akan diderita jika alam tidak dijaga dan dirawat dengan
baik.
Hasil sumber daya alam
memberikan kontribusi 24,8% dari PDB pada tahun 2002-2012 dan menyerap 45%
tenaga kerja dari angkatan kerja yang ada. Tetapi ini belum mencukupi ketersediaan
tenaga kerja yang ada karena ketersediaan lapangan pekerjaan belum mencukupi.
Keserakahan manusia yang tidak pernah puas akan yang didapat yang menjadi salah
satu factor utama kerusakan potensi sumber daya alam. Permasalah lingkungan
sering menjadi permasalahan pemerintah. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk, dan industry, pemesalahan lingkungan baik pencemaran air, udara,
tanah, udara dan permasalahan sampah semakin meningkat dari ke hari. Bersamaan
dengan pembangunan perekonomian yang masih membutuhkan dana, perbaikan
lingkungan sering tidak mendapat prioritas dalam perbaikan lingkungan bahkan biaya
perbaikan lingkungan cenderung didapat dari hutang luar negeri.
Kerusakan sumbar daya
alam diindonesia sekarang sudah sangat menghawatirkan terutama didaerah
perkotaan banyak polusi udara dari asap kendaraan, pencemaraan air dari sampah
rumah tangga, tidak ada ruang terbuka hijau. Perakuan lingkungan perlu didukung
oleh masyarakat. Pembentuk kelompok sadar lingkungan dapat dalam skala nasional
maupun skala local. Namun berdasarkan pengalaman yang ada, kelompok sadar
lingkungan dalam skala local lebih nyata hasilnya dan dapat dilihat. Kesuksesan
kelompok dalam melindungi lingkungan akan memotivasi kelompok lain.
Permasalahan lingkungan mempunyai kecenderungan akan meningkat dari tahun ke
tahun, oleh karena itu pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dan dibutuhkan
partisipasi yang lebih kuat dalam memperlakukan lingkungan dengan baik.
Permasalahan:
Pencemaran air semakin
meningkat
Menurut
WHO, saat ini terdapat 2 miliyar orang menyandang risiko menderita penyakit
murus disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama
kematian lebih dari 5 juta anak-anak setip tahun. Sumber-sumber air semakin
dicemari oleh limbah industry yang tidak diolah atau tercemar karena
penggunaanya melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui. Kalau kita tidak
dapat mengadakan perubahan radikal dalam cara kita untuk memanfaatkan air,
mungkin saja suatu saat kita tidak lagi dapat menggunakan air tanpa pengolahan
khusus yang biayanya melewati jangkauan sumber daya ekonomi bagi kebanyakan
Negara.
Dalam
UU no.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan PP RI No.82 tahun
2001 tentang pengelolahan kualitas air yang maksud pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain
kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran air dapat terjadi secara sengaja dan kegiatan manusia
pada suatu perairan yang peruntukannya sudah jelas.sumber air didayagunakan
manusia untuk berbagai keperluan.. pendayagunaan air dalam berbagai bidang
budaya, transportasi, listrik, industry dan pariwisata.
Perlengakapn
sanitasi dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan telah menyebabkan pencemaran
sungai-sungai yang ada dijakarta , dan air tanah menjadi dangkal disebagian
besar daerah diwilayah DKI Jakarta, bahkan kualitas air diperairan teluk
jakartapun sudah semakin buruk dari tahun ketahun. Pencemaran air di Jakarta
disebabkan oleh air limbah industry, air limbah domestic dan air limbah dari
perkantoran dan pertokoan. Pencemaran air dijakarta telah menunjukan gejala
yang cukup serius, terutama yang berasal dari buangan industry dari
pabrik-pabrik yang membuang begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan lebih
dahulu ke sungai atau ke laut, dan tidak kalah andilnya baik secara sengaja
atau tidak adalah masyarakat Jakarta itu sendiri, yakni akibat air buangan
rumah tangga yang jumlahnya makin hari makin besar sesuai dengan perkembangan penduduk
maupun perkembangan kota Jakarta.
Kondisi
tersebut diperburuk lagi dengan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat yang
membuang kotoran maupun sampah kedalam sungai, dengan demikian akan mempercepat
pencemaran sungai-sungai yang ada dijakarta.air limbah rumah tangga dan air
limbah perkantoran adalah penyumbang yang terbesar terhadap pencemaran air
diwilayah DKI jakarta .Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, serta buangan industry yang langsung dibuang ke perairan Jakarta makin
memperburuk kualitas air di Jakarta. Pencemaran ai minum oleh air limbah dan
oleh kotoran manusia yang dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteri dan
sebagainya. Penyakit yang sering timbul akibat dari pencemaran air seperti
diare, kolera, disentri dan hepatitis A.
Strategi
penanggualan pencemaran air adalah seperti memperbaiki tata ruang, penegakan
hukum, pengolahan limbah dan lain sebagainya. Tata ruang memegang peranan
penting dalam pengelolaan lingkungan. Tata ruang yang baik mengatur pemanfaatan
ruang dengan mempertimbangkan beban lingkungan yang akan muncul jika ruangnya
sudah terpakai. Tata ruang yang berwawasan lingkungan akan menghasilkan
model-model kota atau desa yang akrab dengan lingkungan yang tahu cara
pemanfaatan lingkungan dengan baik. Untuk kota lama yang sudah terbangun memang
sulit untuk menatanta kembali, namun demikian bukanlah tidak mungkin unutk
dilakukan. Dengan bantuan penegak hukum dan pembinaan yang terus menerus serta
sosialisasi yang baik hal itu bisa dilakukan sehingga lingkungan bisa terjaga
dengan baik dan dapat dimanfatkan semestinya.
Solusi dari permasalahan tersebut:
1. Adanya pengolahan air
limbah yang akan dibuang ke perairan
2. Adanya sosialisasi
tentang bahaya pembuangan sampah di perairan
3. Pelarangan MCK di
sungai-sungai
2. Politik ekonomi yang
berkualitas
Pendidikan
merupakan modal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Oleh
karena itu pembangunan pendidikan diindonesia harus mampu meningkatkan mutu
manajemen pendidikan serta pemerataan kualitas pendidikan diseluruh
Indonesia. Didalam pendidikan kita
memperoleh banyak pengetahuan seperti pengetahuan tentang moral, ekonomi,
kedisiplinan dan masih banyak yang lainnya. Namun kualitas pendidikan
diindonesia masih tergolong sangat rendah disbanding dengan Negara-negara
lain. Terbukti indeks pembangunan
pendidikan atau education development index (EDI) menurut
UNESCO berdasarkan data tahun 2008
adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara
di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di
atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
Di Tingkat Asia Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang
berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi
bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu Asia. Adapun Malaysia berada di
peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti
halnya Indonesia.Meskipun demikian posisi Indonesia saat ini masih jauh lebih
baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109). Bukan
berarti indoensia lega karena masih diatas Negara Malaysia, Filipina dan
lain-lain. Ini menjadi tantangan Indonesia harus meningkatkan akses terhadap
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan Indonesia, menghilangkan ketidak
merataan dalam akses pendidikan, meningkatkan anggaran pendidikan dan
penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.
Permasalahan:
Kualitas pendidikan relative masih rendah dan
belum mampu memenuhi kebutuhan peserta didik
Pendidikan tidak terlepas dari ungkapan
berkualitas apalagi di era globalisasi saat ini dimana terjadi persaingan dalam
berbagai lapangan kehidupan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia semakin menurun. Hal ini terbukti dari kualitas guru,
sarana belajar dan murid-murid. Belum lagi masalah yang saat ini muncul
mengenai gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, mungkin pendidikan
di Indonesia akan hancur mengingatbanyak guru berpengalaman yang
pensiun. Sarana pembelajaran juga mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan
di Indonesia terutama di daerah terbelakang, namun menurut daerah terbelakang
dalam pendidikan yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai
buat hidup dan kerja.
Profil pendidikan
nasional Indonesia menunjukan suatu profil yang beragam, karena adanya
perbedaan yang mencolok antar daerah khususnya perbedaan antar pulau jawa dan
pulau lainnya, perbedaan antar kota dan desa, perbedaan antar daerah seperti
daerah maju di pulau-pulau sumatera, jawa, sulawesi dibandingkan dengan
pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti di papua. Oleh karena itu, kita
perlu mengetahui bagaimana gambaran yang jelas mengenai standar pendidikan di
masing-masing daerah. Dalam pendidikan di Indonesia pengembangan pikiran
sebagian besar dilakukan disekolah-sekolah atau di perguruan tinggi melalui
bidang studi yang dipelajari dengan cara pemecahan soal-soal, pemecahan
berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya. Sehingga tidak
bisa menimbulkan rasa kepercayaan diri yang tinggi dalam hubungan masyarakat.
Pada
umumnya faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
antara lain masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
-
Pertama, rendahnya sarana fisik, Kualitas sarana fisik dalam
menunjang pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, terbukti
dengan masih banyaknya sekolah dan perguruan tinggi kita yang
gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, koleksi buku
perpustakaan yang tidak lengkap, laboratorium yang tidak sesuai dengan
standard, serta pemakaian teknologi informasi yang tidak memadai. Bahkan masih
ada sekolah yang tidak mempunyai gedung sendiri, tidak mempunyai perpustakaan
serta tidak mempunyai laboratoriu
-
Kedua, rendahnya kualitas guru, Tugas guru sebagaimana diatur
dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 39 yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan,
melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat,
namun banyak guru di Indonesia yang belum memiliki profesionalisme yang memadai
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
-
Ketiga, rendahnya kesejahteraan guru, Pasal 10 UU guru
dan dosen menyebutkan bahwa guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang
pantas dan memadai, antara lain meliputi : gaji pokok, tunjangan yang melekat
pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain
yang berkaitan dengan tugasnya. UU No. 14 Tahun 2005 mengenai guru dan dosen,
UU tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme guru
serta meningkatkan kesejahteraan guru atau meningkatkan kualitas hidup ekonomi
para guru. Namun muncul masalah lain yang terjadi dilingkungan pendidikan
swasta kesejahteraan gurunya masih sulit untuk mencapai taraf yang ideal.
-
Keempat, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Mahalnya
biaya untuk memperoleh pendidikan di Indonesia itu menyebabkan masyarakat yang
berpendapatan atau yang kondisi ekonominya rendah lebih memilih untuk tidak
menyekolahkan anaknya dan anak-anak tersebut pun lebih memilih bekerja untuk
membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut adalah
salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
di Indonesia.
-
Kelima, mahalnya biaya pendidikan, mahalnya biaya pendidikan
membuat masyarakat miskin lebih memilih untuk tidak sekolah. Semakin mahalnya
pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang
menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Pada realitanya MBS di Indonesia
lebih dimaknai sebagai suatu usaha untuk melakukan mobolisasi dana. Oleh karena
itu, komite sekolah/dewan pendidikan sebagai organ MBS memiliki syarat adanya
unsur pengusaha.
Rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia dapat menimbulkan dampak yang mempengaruhi berbagai
sisi kehidupan di Indonesia, misalnya : kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di
Indonesia sangat tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari hasil riset ciputra
yang menyatakan bahwa Indonesia hanya mempunyai 0,18 persen dari jumlah
penduduk Indonesia. Karena jumlah pengusaha di Indonesia rendah maka jumlah
pendapatan negara yang diperoleh dari pajak para pengusaha juga rendah. Pendapatan
negara juga akan mempengaruhi kualitas pendidikan, misalnya : adanya Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh pemerintah untuk sekolah-sekolah
yang dananya berasal dari pendapatan negara yang diperoleh dari pajak.
Ada
beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia yaitu: Meningkatkan akses terhadap
masyarakat untuk dapat menikmati pendidikan Indonesia, menghilangkan
ketidakmerataan dalam akses pendidikan,meningkatkan mutu
pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, menambah jumlah jenis
pendidikan dibidang kompetensi, pemerintah berencana
membangun infrastruktur seperti : menambah jumlah komputer dan perpustakaan
disekolah, meningkatkan anggaran pendidikan dan
penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah:
1.
Meningkatkan kualitas guru
2.
Meningkatkan fasilitas penunjang pendidikan
3.
Meningkatkan pemerataan pendidikan di pelosok negeri
3. Politik ekonomi ketenagakerjaan
Ketidakmampuan Negara Indonesia untuk bersaing
dalam pasar global menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan Indonesia gulung
tikar. Selain itu perusahaan-perusahaan asing juga malas dalam melakukan
investasi di Indonesia karena kemampuan daya saing kita dengan Negara lainpun
rendah. Kondisi ekonomi seperti itu akan berdampak terhadap masalah
ketenagakerjaan yakni tingginya pengangguran di Indonesia serta kualitas
kesejahteraan tenaga kerja yang rendah. Apabila ini dibiarkan akan muncul
berbagai masalah social baik berupa masalah kemiskinan, kesehatan,
kesejahteraan, tingginya tingkat kriminalitas, dan lain-lain, yang semuanya itu
berpokok pangkal pada masalah ketenagakerjan.
Melihat begitu besarnya masalah ketenagakerjaan
dan masalah social yang akan dihadapi akibat masalah globalisasi ini maka
muncul kekhawatiran bahwa ketidakmampuan Negara Indonesia untuk mengantisipasi
kondisi globalisasi dapat berakibat terhadap kemunduran serta kehancuran
Negara. Berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini ternyata tetap belum
juga dapat mengubah kondisi Negara Indonesia. Karena itu sudah sewajarnya di
perlukan suatu dimensi baru dalam mengantisipasi kondisi tersebut, dimana
komponen bangsa Indonesia bersatu pada dalam mencoba mengatasi permasalahan tersebut.
Permasalahan :
Meningkatnya jumlah
pengangguran terbuka
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang, yang di mana dalam pengelompokan negara
berdasarkan taraf kesejahteraan masyarakatnya, di mana salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah masalah
pengangguran. Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi
mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami. Apabila pengangguran
tersebut tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan kerawanan sosial, dan
berpotensi mengakibatkan kemiskinan. Terjadinya pengangguran di suatu negara
dapat dikarenakan jumlah lapangan pekerjaaan di suatu wilayah tertentu tidak
dapat mencukupi jumlah angkatan kerja atau jumlah permintaan akan lapangan
pekerjaan akan penawaran lapangan kerja tidak seimbang. Hal
tersebut berakibat
bertambahnya jumlah pertumbuhan tenaga kerja melebihi jumlah kesempatan kerja.
Dalam
pembangunan ekonomi negaranegara berkembang, pengangguran yang semakin
bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius dari
pada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan
penduduk yang berpendapatan rendah. Keadaan di negara-negara berkembang dalam
beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan yang telah tercipta tidak
sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat dari pada pertambahan
penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi
dari tahun ke tahun semakin lama semakin bertambah serius. Lebih prihatin lagi
di beberapa negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah
besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja semakin bertambah
tinggi.
Jumlah
tingkat pengangguranserta angkatan kerja menunjukkan besarnya jumlah penduduk
yang harus diikutsertakan dalam proses pembangunan yang berarti bahwa tingkat
pengangguran dan angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk yang mampu menggerakkan
proses ekonomi. Ini menggambarkan bahwa dinamika proses pembangunan harus mampu
melibatkan seluruh angkatan kerja maka jumlah angkatan kerja yang besar itu
dapat menjadi beban bagi pembangunan ekonomi. Di masa sekarang, pendidikan
diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemanfatan
kesempatan kerja Pengangguran Terbuka dan mencerminkan tingkat kepandaian atau
pencapaian pendidikan formal dari penduduk karena semakin tingginya tamatan
pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan kerja atau
produktivitas seseorang dalam bekerja. Tujuan akhir program pendidikan adalah
teraihnya lapangan kerja yang diharapkan.
Di
mata penduduk berkembang, pendidikan dipandang sebagai sarana guna meningkatkan
kesejahteraan melalui pemanfaatan kesempatan kerja yang ada. Atau dalam kalimat
lain, tujuan akhir dari program pendidikan adalah teraihnya lapangan kerja yang
diharapkan. Setidaknya masyarakat yang telah mengenyam pendidikan setelah
selesai mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih berkelas di sektor formal.
Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pekerjaan yang mereka dapatkan kelak.
Semakin lama jangka waktu yang masyarakat habiskan untuk mendapatkan pendidikan
maka semakin tinggi atau bermartabat pula pekerjaan yang mereka dapatkan dan
semakin terhindar mereka dari masalah pengangguran.
Pendidikan
tersebut termasuk ke dalam salah satu investasi pada bidang sumber daya
manusia, yang mana investasi tersebut dinamakan dengan Human Capital (teori
modal manusia). Investasi pendidikan merupakan kegiatan yang dapat dinilai stok
manusia, di mana nilai stock manusia setelah mengikuti pendidikan dengan
berbagai jenis dan bentuk pendidikan diharapkan dapat meningkatkan berbagai
bentuk nilai berupa peningkatan penghasilan individu, peningkatan produktivitas
kerja, dan peningkatan nilai rasional (social benefit) individu dibandingkan
dengan sebelum mengecap pendidikan. Ini mengimplikasikan bahwa komitmen bangsa
ini untuk menempatkan pendidikan sebagai salah satu komponen sumber daya pengetahuan,
sehingga dipahami bahwa pengetahuan akan menjadi pembangkit kemajuan ekonomi.
Ini mengimplikasikan bahwa komitmen bangsa ini untuk menempatkan pendidikan
sebagai salah satu komponen sumber daya pengetahuan, sehingga dipahami bahwa
pengetahuan akan menjadi pembangkit kemajuan ekonomi.
Solusi dari permasalahan tersebut
adalah:
1.
Meningkatkan lapangan pekerjaan
2.
Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
3.
Mengajarkan skil yang ada
4. Politik ekonomi
urbanisasi dan pembangunan pedesaan
Maraknya
pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi.
Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk untuk
berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Hal ini sering disebut
dengan urbanisasi. Namun urbanisasi ini menimbulkan berbagai macam masalah
karena tidak ada pengendalian di dalamnya. Masalah ini lah yang dihadapi Negara
Indonesia saat ini yaitu pertumbuhan konsentrasi penduduk yang tinggi. Lebih
buruk lagi, hal ini tidak diikuti dengan kecepatan yang sebanding dengan
perkembangan industrialisasi. Masalah ini akhirnya menimbulkan fenomena yaitu
urbanisasi berlebih. Adanya urbanisasi yang berlebih ini telah menimbulkan
berbagai masalah di Indonesia. Tidak hanya menimbulkan masalah di kota yang
dituju namun juga menimbulkan masalah di desa yang ditinggalkan.
Pembangunan
ekonomi dan pembangunan sosial mempengaruhi munculnya urbanisasi. Pembangunan
ekonomi akan di ikuti perombakan dalam corak kegiatan ekonomi, makin maju suatu
perekonomian makin penting peranan kegiatan industri dan perdagangan serta
mempengaruhi perubahan tata kehidupan masyarakat kota dalam bidang pemukiman,
hukum, politik, keamanan dan segi sosial. Proses berpindahnya penduduk dari
desa kekota akan di ikuti adanya pengembangan fisik kota termasuk adanya
perubahan fungsi yang ada di kota, selain hal tersebut akan terjadi meluasnya
pembagian kerja, meningkatnya spesialisasi sistem kerja, makin mudahnya
penggunaan tenaga non insani, makin cepatnya perubahan penggunaan teknologi,
makin berkuran jarak, waktu dan ruang serta memperbesar golongan penduduk yang
mendapat pelayanan umum.
Sebagian
besar penduduk Indonesia masih bertempat tinggal dikawasan pemukiman desa.
Selama ini kawasan pedesaan dicerminkan
dan rendahnya ingkat produktivitas tenaga kerja, masih tingginya tingkat
kemiskinan, dan rendahnya kualitas lingkungan permukiman pedesaan. Urbanisasi
dipicu adanya perbedaan pertumbuhan atau ketidakmerataan fasilitas-fasilitas
dari pembangunan, khususnya antara daerah pedesaan dan perkotaan. Akibatnya,
wilayah perkotaan menjadi magnet menarik bagi kaum urban untuk mencari
pekerjaan. Dengan demikian, urbanisasi sejatinya merupakan suatu proses
perubahan yang wajar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk atau
masyarakat.
Permasalahan:
Rendahnya
tingkat pelayanan prasarana dan sarana
pedesaan
Desa mempunyai posisi yang penting
dalam mewujudkan pembangunan nasional dimana sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang terbesar berada dipedesaan sebagai penopang pembangunan Negara.
Pembangunan Negara dan daerah tidak akan memberikan dampak berarti jika desa
tidak mampu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Di sisi lain selama
ini desa mengalami permasalahan yang begitu kompleks mulai dari factor internal
dan eksternal. Dilatarbelakangi masalah
yang dihadapi oleh desa pada umumnya bersifat structural maka cara mengatasinya
harus disarkan pada koordinasi yang strategi dan bersinambungan terhadap
proses-proses perencanaan di pedesaan. Selain itu untuk meningkatkan
pembangunan pedesaan secara efektif dan efesien perlu dilakukan suatu
koordinasi penataan pembangunan pedesaan yang komprehensif dan terpadu.
Desa
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sitem pemerintahan di Indonesia.
Desa merupakan mata rantai dari system pemerintahan pusat, daerah dan desa yang
merupakan mata rantai yang terakhir.
Selama ini desa diindonesia merupakan mata rantai terlemah yang perlu
mendapatkan perhatian dari pemerintah. Selama ini kawasan pedesaan dicirikan
antara lain rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, masih tinggnya
tingkat kemiskinan, dan rendahnya kualitas sarana dan prasarana. Desa mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan pembangunan nasional hal ini disarkan pada
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh pedesaan yang
merupakan factor penting dalam penunjang pembangunan, maka menjadi penting
untuk memberikan prioritas , masyarkat mengalami berbagai macam persoalan yang
membuat desa tidak berkembang.
Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat perdesaan dapat dimasukkan ke dalam beberapa
permasalahan utama sebagai berikut (1) masih kurang berkembangnya kehidupan
masyarakat perdesaan karena terbatasnya akses masyarakat perdesaan, terutama
kaum perempuan, ke sumber daya produktif, seperti lahan, permodalan,
infrastruktur, dan teknologi serta akses terhadap pelayanan publik dan pasar;
(2) masih terbatasnya pelayanan prasarana dan sarana permukiman perdesaan,
seperti air minum, sanitasi, persampahan, dan prasarana lingkungan lain; (3)
masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan
kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumber daya pembangunan
perdesaan; dan (4) masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi
perkotaan dan perdesaan yang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan
ekonomi dan kesenjangan pelayanan infrastruktur antarwilayah.
Salah satu
penyebab daerah pedesaan masih terisolasi atau tertinggal adalah masih minimnya
prasarana dan sarana transportasi yang membuka akses daerah pedesaan dengan
daerah lainnya. Kondisi prasarana dan sarana transportasi yang minim
berkontribusi terhadap keterbelakangan ekonomi daerah pedesaan. Secara umum,
masyarakat daerah pedesaan menghasilkan jenis produk yang relatif sama,
sehingga transaksi jual beli barang atau produk antar sesama penduduk di suatu
desa relatif kecil. Dalam kondisi prasarana dan sarana transportasi yang minim,
produk yang dihasilkan masyarakat daerah pedesaan sulit untuk diangkut dan
dipasarkan ke daerah lain.
Jika
dalam kondisi seperti itu, masyarakat daerah pedesaan menghasilkan produk
pertanian dan non pertanian dalam skala besar, maka produk tersebut tidak dapat
diangkut dan dipasarkan ke luar desa dan akan menumpuk di desa. Penumpukan
dalam waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan dan kerugian. Kondisi seperti
ini sangat tidak menguntungkan bagi warga masyarakat di daerah pedesaan.
Sebaliknya, hal tersebut akan mendorong sebagian warga masyarakat di daerah
pedesaan untuk merantau atau berpindah ke daerah lain terutama daerah perkotaan
yang dianggap lebih menawarkan masa depan yang lebih baik.
Solusi dari
permasalahan tersebut adalah :
1.
Penyediaan fasilitas kesehatan
2.
Penyediaan fasilitas pendidikan di sekolah-sekolah
3.
Penyediaan fasilitas MCK yang baik
Daftar pustaka
Munib, A. dkk.
(2012). Pengantar Ilmu
Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas
Negeri Semarang.
Tilaar, H. A. R.
(2006). Standarisasi Pendidikan
Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Ajija,
Shochrul R. (2011). Cara cerdas menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.
Alghofari,Farid.
(2010). Analisis tingkat pengangguran di Indonesia Tahun 1980-2007.Skripsi.Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Pengangguran Terbuka dan
Determinannya
(Mohammad
Rifqi Muslim) 181
Gujarati, Damodar. (2006). Dasar-dasar ekonometrika. Jakarta:
Erlangga. Hausman, Jerry A. (1978). Specification tests in econometrics.
Econometrica: Journal of the Econometric Society: 1251-1271.
Hudiyanto. (2001).
Ekonomi Indonesia: sistem dan kebijakan. Yogyakarta: PPE UMY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar